Baca selengkapnya
Sampai sekarang masih banyak yang inbox, "Kak, di AT ada ada lowongan editor nggak?"
Bagi sebagian orang, posisi editor itu terlihat sangat keren. Padahal aslinya, jadi editor berat. Seberat cinta gue ke cinta pertama yang gak pernah
bisa dimiliki. *plak.
Mas Radindra -editor Wahyu Qolbu- pernah bilang, editor itu tulang
punggung penerbitan. Sukses atau gaknya sebuah buku ada di tangan
editor.
Tugas editor sendiri bukan cuma menyunting EBI atau typo. Tapi juga
mengarahkan kalimat atau plot yang muter-muter, logika cerita, pov,
ngajarin karakter yang kuat, mengusulkan twist ending sampe nenetuin judul
dan blurb.
Masih ngebet jadi editor? Nih, gue kasih tips biar lolos jadi AT.
1. Harus punya novel solo. Logika aja gimana penerbit bisa yakin kamu bisa menyunting naskah orang, kalau kamu aja belum punya novel? Aku selaku CEO AT mau editor AT bukan cuma jago teori tapi kudu wajib bisa menulis juga.
2. Khatam EBI. Minimal taulah dialog tag, partikel pun, kata "di"/"ke" yang mana harus dipisah dan disambung. Semua itu bisa terlihat dari sampel naskah yang kamu kirimkan. Para pelamar kemarin banyak banget yang keseleo dialog tag, tanda baca titik koma, di+kata tempat masih disambung. Jika hal itu aja masih keseleo, gimana CEO AT yakin adopsi kamu sebagai editor?
3. Berpengetahuan luas. Terutama tentang dunia literasi. Minimal taulah novel yang setara terbitan mayor itu gimana? Editor selain membantai naskah, juga mesti meminang naskah orang.
4. Rajin baca novel terbitan mayor. Orang yang rajin baca novel itu bisa diliat dari story telling tulisannya. Klo tulisanmu masih membuletisasi alias banyak pemborosan kata, opening cuaca, dialog masih kaku, gimana CEO AT bisa yakin adopsi kamu sebagai editor?
5. Aktif di sosmed. Jangan make akun fake. Ketika penerbit udah rada sreg sama 1 pelamar, pasti stalker akunnya. Klo fake, jelas penerbit bakal ragu. Gimana nanti kabur/ngilang setelah dikasih naskah? Klo sosmednya penuh nyinyirin politik, penerbit juga ragu. Editor harusnya bahas naskah buka politik.
6. PDKT-in CEO-nya. Di AT selain kemampuan, juga berdasarkan chemistry kedekatan sama CEO. Logika aja CEO gak mungkin masukin orang asing ke rumah sendiri. Yang ada ntar laki CEO direbut 🤣🤣🤣 Yang sudah kayak saudara aja bisa jadi uler, apalagi yang gak deket?
Kayaknya itu aja deh yang bisa aku share. Kalau kamu sudah melakukan no. 1-6 baru kirim surat lamaran beserta sampel naskah novel Solomu ke email atpresspusat1111@gmail.com
Jika emailmu tak kunjung dapat balasan, itu artinya kamu belum jodoh jadi bagian AT Family.
Regards,
Ariny NH
CEO Syantik AT Press
0 Reviews